Mengakuidan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa 2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya 3.

Jakarta Bunyi sila kedua dari Pancasila adalah Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus mengamalkan sila tersebut. Dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Paket A Modul Tema 5 Pancasila Rumah Kita yang ditulis oleh Andi Suhardiyanto, arti dari Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Nilai-nilai sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Nilai-Nilai yang terkandung dalam sila kemanusiaan yang adil dan beradab, sebagai berikut Bangsa Indonesia sadar bahwa manusia memiliki harkat, martabat, dan derajat yang sama sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Sesama manusia perlu dikembangkan sikap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, dan berani membela kebenaran dan keadilan. Pengembangan nilai sila kedua Pancasila Agar nilai dari sila dengan lambang rantai ini berjalan baik harus dikembangkan dengan beberapa nilai. Berikut pengembangan nilai sila ke-2 Saling mencintai sesama manusia dengan cara dalam bergaul dan memilih teman tidak membeda-bedakan suku, ras, agama maupun kekayaan. Mengakui persamaan harkat, martabat dan derajat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dengan cara tidak menyakiti perasaan teman. Mengembangkan sikap tenggang rasa atau tepa selira dengan cara menghargai dan mendengarkan anggota keluarga, saudara, dan tetangga yang sedang menyampaikan pendapat. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan dengan cara membantu teman, tetangga, saudara di lingkungan sekitar yang sedang kesulitan dan membutuhkan bantuan kita. Contoh sikap pengamalan sila kedua Selain pengembangan, sila ke-2 juga dapat diamalkan pada kehidupan sehari-hari. Berikut contoh sikap pengamalan sile ke-2 Pancasila Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Mengakui persamaan derajat, hak dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa membeda- bedakan suku, keturunan, agama, jenis kelamin, dan warna kulit. Saling mencintai sesama manusia. Tenggang rasa dan tepa selira. Tidak bertindak semena-mena kepada orang lain. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. Saling hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. Cek Berita terbaru dan Artikel menarik lainnya di Google News

Mengakuidan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Contoh Penerapan : Tidak boleh memperlakukan manusia secara sewenang-wenang atau kurang adab bermartabat karena semua manusia mempunya hak asasi (HAM) yang sama. 2. - Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia. Dalam Pancasila, ada butir-butir dan nilai yang terkadung dalam setiap silanya. Salah satunya nilai kemanusiaan, yang terkandung dalam sila kedua Pancasila yang berbunyi 'Kemanusiaan yang adil dan beradab'. Agar lebih mudah memahami butir-butir, nilai dan contoh penerapan sila kedua Pancasila. Simak penjelasan berikut iniNilai dan makna apa sajakah yang terkandung dalam sila kedua Pancasila? Sila kedua Pancasila mengandung nilai kemanusiaan. Artinya kemanusiaan harus dijunjung tinggi serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Pasal 27 ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945, tertulis 'Segala warga negara bersamaan kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan, dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya'.Baca juga 5 Makna Lambang Pancasila Pasal tersebut berarti negara menjamin adanya persamaan kedudukan bagi setiap masyarakat Indonesia, baik dalam bidang hukum maupun pemerintahan. Nilai kemanusiaan harus dijunjung tinggi karena masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai suku, agama, ras dan golongan. Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, makna sila kedua Pancasila adalah menghargai dan menghormati antar sesama manusia serta memiliki persamaan derajat. Butir-butir yang terkandung dalam sila kedua Pancasila Berdasarkan TAP MPR Nomor I/MPR/2003, berikut butir-butir yang terkandung dalam sila kedua Pancasila Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan lain sebagainya. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Berani membela kebenaran serta keadilan. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. Baca juga Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Contoh penerapan sila kedua Pancasila Contoh penerapan sila kedua Pancasila di lingkungan sekolah Tidak mengejek teman atau melakukan perbuatan lainnya. Contoh memukul teman. Menolong guru atau teman yang merasa kesulitan. Contohnya membantu membawakan buku. Mau berteman dengan semua orang tanpa membeda-bedakan suku, ras dan agamanya. Menghormati guru dan teman. Menghargai perbedaan pendapat teman. Contoh penerapan sila kedua Pancasila di lingkungan rumah Tidak bertengkar dengan orang tua atau saudara serta memiliki sikap tenggang rasa. Menghormati orang tua dan saudara. Tidak bersikap semena-mena kepada orang tua ataupun saudara. Mencintai dan menghargai orang tua dan saudara. Mau membantu orang tua dan mematuhi perintahnya. Contoh penerapan sila kedua Pancasila di lingkungan masyarakat Tidak mudah main hakim sendiri. Membantu tetangga yang membutuhkan pertolongan. Menjaga kesopanan dengan bertegur sapa. Menghormati hak dan kewajiban orang lain. Contohnya ikut bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar rumah. Melakukan musyawarah mufakat jika ada perbedaan keputusan atau pendapat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Contohpengamalan sila ke-2 sebagai berikut : 1) Tidak bersikap sewenang-wenang terhadap adik sendiri. 2) Bertingkah penuh sopan dan santun terhadap orangtua. 3) Gemar membantu teman-temannya yang berada dalam kesusahan. 4) Mentraktir teman untuk makan di kantin. 5) Membela orang-orang yang ditindas. Pancasila berfungsi sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara dinyatakan secara jelas dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 UUD 1945.Maksudnya Pancasila sebagai dasar negara adalah Pancasila untuk mengatur ketatanegaraan negara. Ketatanegaraan tersebut meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dipergunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Baik dari segi sikap maupun perilaku masyarakat Indonesia harus selalu dijiwai oleh nilai-nilai luhur melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara telah disarikan dalam butir-butir pengamalan Pancasila. Dikutip dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berikut ini isi butir pengamalan Pancasila Baca juga Makna Bersikap Sesuai Nilai Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa Butir-butir pengamalan Pancasila sila pertama yaitu Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketakwaan terhdap Tuhan Yang Maha Esa. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain. Kemanusiaan yang adil dan beradab Butir-butir pengamalan Pancasila sila kedua yaitu Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. Berani membela kebenaran dan keadilan. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. Baca juga Berbudi Pekerti Luhur Sesuai Pancasila
Foto Dok. Cerdika. Sila kedua Pancasila yang berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab mengandung makna bahwa bangsa Indonesia mengakui dan memperlakukan setiap individu sesuai dengan harkat dan martabatnya tanpa membeda-bedakan latar belakang, baik itu agama, suku, ras, maupun jenis kelamin. Tidak hanya dalam lingkup lingkungan yang luas
Jakarta, IDN Times - Pancasila adalah dasar ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Terdiri dari lima sila atau prinsip yang digunakan sebagai pedoman hidup bernegara, Pancasila menjadi dasar dan harapan bagi seluruh rakyat Indonesia untuk membangun dalam segala bentuk kehidupan berbangsa dan bernegara, Pancasila memiliki makna mendalam dari masing-masing silanya. Kelima sila itu pun memiliki butir-butir pengamalannya hanya itu, Pancasila yang dilambangkan dengan burung garuda juga memiliki makna tersendiri. Berikut penjelasan mengenai makna sila dan lambang Pancasila, juga butir-butir Pancasila lengkap. Baca Juga Rizieq Shihab Sebut Pancasila Spirit Akhlak dalam Bernegara 1. Isi dan Makna Sila dalam PancasilaMonumen Pancasila Sakti di Lubang Buaya di Jakarta Timur ANTARA FOTO/Asprilla Dwi AdhaTerdiri dari lima sila, masing-masing sila dalam Pancasila memiliki makna masing-masing sebagai berikut1. Ketuhanan yang Maha EsaSila yang pertama berbunyi “Ketuhanan yang Maha Esa” memiliki makna bahwa Indonesia percaya dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidak terbatas pada satu agama. Sila ini juga menunjukkan bahwa rakyat Indonesia menjalani kehidupan dengan berpedoman pada Kemanusiaan yang Adil dan BeradabSila kedua adalah “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Sila ini memiliki makna bahwa Bangsa Indonesia menjunjung tinggi martabat dan norma yang berlaku, serta menjalani kehidupan bermasyarakat yang sejahtera dan saling Persatuan IndonesiaMakna yang ditunjukkan oleh sila “Persatuan Indonesia” adalah masyarakat Indonesia memegang teguh kesatuan serta persatuan meskipun terdiri dari masyarakat yang beragam suku, ras, dan agama. Masyarakat Indonesia akan bersatu untuk membela Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan PerwakilanSila keempat berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan dan Perwakilan”. Memiliki makna bahwa kekuasaan tertinggi adalah rakyat, dan selalu mengutamakan musyawarah untuk merumuskan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat IndonesiaMakna dalam sila kelima yang berbunyi “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia” adalah Indonesia mengedepankan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat di segala aspek kehidupan seperti politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial Butir-butir pengamalan Pancasila 2003, butir pengamalan Pancasila yang sebelumnya terdiri dari 36 butir, diganti menjadi 45 butir. Berdasarkan keputusan dari TAP MPR No. 1/MPR/2003, berikut butir-butir pengamalan Pancasila1. Pengamalan Sila ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa1 Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.2 Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.3 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.4 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.5 Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.6 Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.7 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang Pengalaman Sila ke-2 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab1 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.2 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.3 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.4 Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.5 Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.6 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.7 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.8 Berani membela kebenaran dan keadilan.9 Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.10 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa Pengalaman Sila ke-3 Persatuan Indonesia1 Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.2 Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.3 Mengembangkan rasa cinta kepada Tanah Air dan bangsa.4 Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.5 Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.6 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.7 Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan Pengalaman Sila ke-4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan1 Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.2 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.3 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.4 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.5 Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.6 Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.7 Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.8 Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.9 Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.10 Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan Pengamalan Sile ke-5 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia1 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.2 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.3 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.4 Menghormati hak orang lain.5 Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.6 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.7 Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah.8 Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.9 Suka bekerja keras. 10 Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.11 Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan Makna Lambang Garuda PancasilaIlustrasi Gedung Pancasila Kemenlu dari Pancasila adalah burung garuda yang mencengkram pita putih bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika’ dengan arti Berbeda-beda tetapi satu jua’. Masing-masing bagian dari Garuda Pancasila memiliki makna sebagai berikut1. WarnaGaruda Pancasila berwarna emas dan digunakan untuk melambangkan keagungan. Selain itu, warna merah dan putih pada perisai melambangkan keberanian dan Jumlah BuluGaruda Pancasila memiliki sayap dengan jumlah bulu 17 helai, ekor dengan jumlah bulu 8 helai, sedangkan leher garuda memiliki jumlah bulu 45 helai. Semua jumlah bulu pada Garuda Pancasila tersebut melambangkan tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan bangsa Gambar Bintang di Perisai KecilSelanjutnya, terdapat gambar bintang di perisai kecil pada Garuda Pancasila. Gambar ini memiliki makna sesuai sila pertama yaitu agar warga negara Indonesia meningkatkan iman serta takwa berdasarkan kepercayaan Gambar Rantai Berwarna Kuning EmasGambar rantai kuning emas adalah lambang dari sila kedua yang memiliki makna hubungan manusia yang saling membantu, menyayangi, menghargai serta bersama-sama membela Gambar Pohon BeringinGambar pohon beringin pada Garuda Pancasila melambangkan sila ketiga, memiliki makna persatuan dan kesatuan, saling melindungi, cinta tanah air dan bangga dengan Gambar Kepala BantengGambar kepala banteng digunakan untuk melambangkan sila keempat. Makna dari gambar ini adalah setiap masyarakat memiliki kedudukan serta hak dan kewajiban yang sama. Selain itu juga sebagai makna dari masyarakat Indonesia yang Gambar Padi dan KapasSila kelima dalam Pancasila dilambangkan dengan gambar padi dan kapas. Makna dari lambang ini adalah harapan agar masyarakat Indonesia hidup makmur dan sejahtera, karena padi berkaitan dengan pangan, sedangkan kapas berkaitan dengan butir pengamalan serta makna dari Pancasila yang dapat dijadikan sebagai pedoman kehidupan untuk mewujudkan bangsa Indonesia sejahtera. Baca Juga Mengenal Ajaran Nabi Muhammad SWT dengan Nilai-nilai Pancasila Mengakuidan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
Mengakuidan memperlakukan manusia dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk from PANCASILA 123 at Andalas University
terjawab5. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa adalah nilai yang terkandung dalam Pancasila, sila a. Ketuhanan Yang Maha Esa c. persatuan Indonesia b. kemanusiaan yang adil dan beradab d. keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia La dimiliki oleh seorang pemimpin adalah
NilaiKemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai sesama mahluk ciptaan Tuhan. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban antar sesama manusia. Mencintai sesama manusia tanpa memandang perbedaan ras, agama, suku, dan status sosial. Memiliki sikap tenggang rasa kepada sesama manusia.
Dq7t9.
  • 7rda0fnh7z.pages.dev/200
  • 7rda0fnh7z.pages.dev/387
  • 7rda0fnh7z.pages.dev/119
  • 7rda0fnh7z.pages.dev/205
  • 7rda0fnh7z.pages.dev/235
  • 7rda0fnh7z.pages.dev/393
  • 7rda0fnh7z.pages.dev/432
  • 7rda0fnh7z.pages.dev/369
  • mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya